Banyak orang yang tau kalo sepeda onthel ini adalah sepeda
jaman sewaktu merebut kemerdekaan.Sepeda tua disebut
juga sepeda onthel karena untuk menggerakkannya kita harus mengayuh pedal
beberapa kali agar lajunya kencang. Mengayuh itulah yang diistilahkan
dengan mengonthel. Bentuknya ada bermacam ada yang bernama sepeda
jengki, sepeda pilip laki atau fongres perempuan. Yang termasuk onthel
laki biasanya dilengkapi penghalang melintang dibawah sadel,
sedangkan yang sepeda perempuan cukup dengan lonjoran besi pejal
seperti busur dibawah sadelnya.
Ketika
jaman kemerdekaan para guru, punggawa, dan pejabat pemerintah boleh
menggunakannya untuk mengawasi wilayah yang jadi tanggung jawabnya.
Sekarang
onthel masih dijual di pasar sepeda tapi dalam keadaan sudah buluk.Pada
masanya sepeda onthel juga menjadi trend untuk di modifikasi, ada
yang menambahkan semacam gear kecepatan yang bisa diatur dari stang.
Namanya sepeda ngencik, karena suara yang ditimbulkannya persis suara
jengkrik.
Selain
ngecik, sepeda onhtel ada juga yang diganti remnya menjadi rem kaki.Bila
rem standarnya adalah saat tuas rem di tarik maka dua kampas rem akan
mengganjal lingkiran pelek sepeda onthel itu, rem terpedo bekerja
agak rumit.
Dan
kini onthel hanya sesekali saja melintas didepan kita, dikendarai oleh
para petani, atau kolektor fanatik yang mengendarainya untuk sekedar
bernostalgia